Selasa, 23 Juni 2009

KOLOID_


Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem KOLOID
Sistem koloid berhubungan dengan proses-proses di alam yang mencakup berbadai bidang. Hal ini dapat kita perhatikan di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid.

Dalam udara juga terdapat sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral-mineral yang terdispersi dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga merupakan sistem koloid. Proses majunya garis pantai diakibatkan pembentukan sistem koloid yang disebut proses pengendapan koloid dan terbentuknya delta pada muara sungai juga merupakan proses terbentuknya koloid.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.

Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat yaitu sebagai berikut :

- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid

- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid

Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :

Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :

Fase Terdispersi

Pendispersi

Nama koloid

Contoh

Gas

Gas

Bukan koloid, karena gas bercampur secara homogen

Gas

Cair

Busa

Buih, sabun, ombak, krim kocok

Gas

Padat

Busa padat

Batu apung, kasur busa

Cair

Gas

Aerosol cair

Obat semprot, kabut, hair spray di udara

Cair

Cair

Emulsi

Air santan, air susu, mayones

Cair

Padat

Gel

Mentega, agar-agar

Padat

Gas

Aerosol padat

Debu, gas knalpot, asap

Padat

Cair

Sol

Cat, tinta

Padat

Padat

Sol Padat

Tanah, kaca, lumpur


KE JENIS-JENIS KOLOID
KE SIFAT-SIFAT KOLOID
KE SOAL-SOAL

Senin, 22 Juni 2009

Soal-Soal KoloiD

Di bawah ini merupakan beberapa contoh soal yang berkaitan dengan koloid:

1) Di antara zat berikut yang termasuk aerosol ialah....
a. kaca berwarna
b. cat
c. busa sabun
d. Kabut
Jawaban: d (kabut)


2) Sistem koloid yang dibuat dengan mendispersikan zat padat ke dalam cairan disebut....
a. Aerosol
b. Sol
c. buih
d. emulsi
Jawaban: b( sol)


3) Pemberian tawas dalam proses air minum dimaksudkan untuk....
a. menghilangkan bau tak sedap
b. membunuh kuman yang berbahaya
c. menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
d. mengendapkan partikel-partikel koloid agar air menjadi jernih
Jawaban: d (mengendapkan partikel-partikel koloid agar air menjadi jernih)

4) Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:
1. larutan kalsium asetat + alkohol
2. belerang + gula + air
3. susu + air
4. minyak + air
5. agar-agar yang dimasak
Yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah....
a. 2 dan 5
b. 1 dan 3
c. 1 dan 5
d. 3 dan 4
Jawaban: c( 1 dan 5)

5) Minyak dan air dapat bercampur baik jika dikocok dengan air sabun. Hal ini disebabkan karena…
a. sabun menurunkan tegangan permukaan
b. molekul sabun memiliki bagian yang polar & nonpolar
c. massa jenis minyak & air dibuat serupa oleh sabun
d. buih sabun mengandung udara yg mencegah memisahnya minyak
Jawaban: b (molekul sabun memiliki bagian yang polar & nonpolar)

6) Sifat adsorpsi koloid tidak dapat dimanfaatkan dalam hal…
a. pengolahan karet dari lateks
b. pemurnian gula
c. pemakaian deodorant
d. pengobatan sakit perut dengan norit
Jawaban: a(pengolahan karet dari lateks)

7) Sifat koagulasi koloid terdapat dalam….
a. warna langit yang berwarna pada senja hari
b. proses cuci darah untuk pasien gagal ginjal
c. menghilangkan bau badan dengan deodorant
d. pembuatan tahu dari air kedelei dengan batu tahu
Jawaban: d (pembuatan tahu dari air kedelei dengan batu tahu)


8) Yang berfungsi sebagai koloid pelindung adalah…
a. batu tahu pada pembuatan tahu
b. asam format pada pengolahan karet
c. air sabun pada pencampuran minyak & air
d. air panas pada pembuatan sol Fe(OH)
Jawaban: c (air sabun pada pencampuran minyak & air)

9) Fasa terdispersi dan medium pendispersi yang terdapat dalam koloid aerosol adalah........
a. Gas dalam cair
b. Cair dalam gas
c. Cair dalam padat
d. Cair dalam cair
Jawaban: b(Cair dalam gas)


10) Yang bukan merupakan sifat koloid adalah.....
a. Effek tyndall
b. Gerak brown
c. Absorpsi
d. Higroskopis
Jawaban: d(Higroskopis)


Sabtu, 13 Juni 2009

JENIS-JENIS KOLOID

Berdasarkan fase zat terdispersinya maka sistem koloid terbagi atas tiga bagian besar, yaitu:

1. KolOid Sol (fase terdispersi padat)

Ada tiga jenis, yaitu:

a. Sol padat (padat-padat), adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam fase padat.

Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam, kaca berwarna dan baja.

b. Sol cair (padat-cair), adalah jenis koloid dengan fase padat terdispersi dalam fase zat cair. berarti, zat terdispersi fase padat dan medium fase cair.

Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, agar-agar, gelatin, sol arpus (damar), pektin, gel kalsium asetat dalam alkohol,dan cairan kanji.

c. Sol gas (padat-gas), disebut juga aerosol padat adalah jenis koloid dengan fase padat terdispersi dalam zat fase gas.

Contoh: debu di udara, asap pembakaran.

2. Koloid Emulsi (fase terdispersi cair)

Ada tiga jenis, yaitu:
a. Emulsi padat (cair-padat), disebut juga gel adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi
dalam zat fase padat. berarti, zat terdispersi fase cair dan medium fase padat.

Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi, dan mutiara.

b. Emulsi cair (cair-cair), disebut sebagai emulsi saja adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase cair, berarti zat terdispersi fase cair dan medium pendispersi fase cair. Campuran yang terbentuk bukan berupa larutan tapi bersifat heterogen. Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi disebut emulgator (pembentuk emulsi). Jadi tidak ada emulsi tanpa emulgator, contoh zat emulgator yaitu sabun, detergen, dan lesitin. Minyak dan air dapat bercampur jika ditambahkan emulgator berupa sabun atau detergen.

Contoh emulsi: susu, mayones, krim tangan, lotion, dan minyak ikan.

c. Emulsi gas (cair-gas), disebut sebagai aerosol cair adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas. berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase gas.

Contoh: hairspray, kabut, awan, dan obat nyamuk semprot.

3. Koloid Buih (fase terdispersi gas)

Ada dua jenis, yaitu:

a. Buih padat (gas-padat), adalah koloid dengan fase gas terdispersi dalam zat fase padat, dikenal dengan istilah busa padat. berarti zat terdispersi fase gas dan medium fase padat.
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa. Styrofoam
b. Buih cair (gas-cair), adalah koloid dengan fase gas terdispersi dalam zat fase cair. berarti zat terdispersi fase gas dan medium fase cair.
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun, buih soda.
c. Zat fase gas terdispersi dalam zat fase gas bukan merupakan koloid, melainkan merupakan larutan.

SIFAT-SIFAT KOLOID

a. Efek Tyndal

Cara yang paling mudah untuk membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi adalah sifat efek tyndal. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sistem koloid, maka berkas cahaya tersebut kelihatan dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Gejala seperti itulah dinamakan Efek Tyndal.

Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah.

Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Efek Tyndal dapat dilihat seperti gambar dibawah:

b. Gerak Brown

Dengan menggunakan mikroskop ultra (mikroskop optik yang digunakan untuk melihat partikel yang sangat kecil) partikel-pertikel koloid tampak bergerak terus menerus ke segala arah, gerakannya patah-patah (zig-zag) dan tidak menentu.

Gerak seperti ini disebut Gerak Brown.

Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan. Gerakan itu dapat dilihat pada gambar dibawah:


c. Adsorbsi Koloid

Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat lain atau ion pada permukaan koloid. Berbeda dengan Absorpsi, yaitu penyerapan yang sampai ke bagian dalam di bawah suatu zat. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:

1. Pemutihan gula tebu

2. Norit.

3. Penjernihan air.

Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam

usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.

Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.

Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.

Proses adsorpsi dapat dilihat pada gambar dibawah:




d. Elektroforesis

Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.

Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).

Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya. Proses elektroforesis dapat dilihat pada gambar dibawah:

Proses elektroforesis memiliki beberapa kegunaan, dintaranya adalah: 1) Untuk menentukan muatan partikel koloid; 2) untuk memisahkan campuran koloid; 3) Untuk membuat barang industri, misalnya pembuatan sarung tangan dan kondom dari karet; 4) Untuk mengurangi zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan oleh cerobong asap pabrik, metode ini dikembangkan oleh Frederick Contrel sehingga dikenal sebagai metoda Contrel.


e. Koagulasi Koloid

Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena diberikan perlakuan: 1)Penambahan elektrolit yang muatannya berlawanan; 2)Pencampuran dua sistem koloid yang muatannya berlawanan; 3)Pemanasan, misalnya koloid AgCl, telur, santan, dan susu akan menggumpal jika dipanaskan.

Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.

Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:

§ Perubahan suhu.

§ Pengadukan.

§ Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).

§ Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

1. Mekanik. Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.

2. Kimia

Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).

Contoh: susu + sirup masam —> menggumpal

lumpur + tawas —> menggumpal

Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.

Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif