Sabtu, 13 Juni 2009

SIFAT-SIFAT KOLOID

a. Efek Tyndal

Cara yang paling mudah untuk membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi adalah sifat efek tyndal. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sistem koloid, maka berkas cahaya tersebut kelihatan dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Gejala seperti itulah dinamakan Efek Tyndal.

Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah.

Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Efek Tyndal dapat dilihat seperti gambar dibawah:

b. Gerak Brown

Dengan menggunakan mikroskop ultra (mikroskop optik yang digunakan untuk melihat partikel yang sangat kecil) partikel-pertikel koloid tampak bergerak terus menerus ke segala arah, gerakannya patah-patah (zig-zag) dan tidak menentu.

Gerak seperti ini disebut Gerak Brown.

Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan. Gerakan itu dapat dilihat pada gambar dibawah:


c. Adsorbsi Koloid

Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat lain atau ion pada permukaan koloid. Berbeda dengan Absorpsi, yaitu penyerapan yang sampai ke bagian dalam di bawah suatu zat. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:

1. Pemutihan gula tebu

2. Norit.

3. Penjernihan air.

Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam

usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.

Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.

Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.

Proses adsorpsi dapat dilihat pada gambar dibawah:




d. Elektroforesis

Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.

Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).

Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya. Proses elektroforesis dapat dilihat pada gambar dibawah:

Proses elektroforesis memiliki beberapa kegunaan, dintaranya adalah: 1) Untuk menentukan muatan partikel koloid; 2) untuk memisahkan campuran koloid; 3) Untuk membuat barang industri, misalnya pembuatan sarung tangan dan kondom dari karet; 4) Untuk mengurangi zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan oleh cerobong asap pabrik, metode ini dikembangkan oleh Frederick Contrel sehingga dikenal sebagai metoda Contrel.


e. Koagulasi Koloid

Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena diberikan perlakuan: 1)Penambahan elektrolit yang muatannya berlawanan; 2)Pencampuran dua sistem koloid yang muatannya berlawanan; 3)Pemanasan, misalnya koloid AgCl, telur, santan, dan susu akan menggumpal jika dipanaskan.

Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.

Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:

§ Perubahan suhu.

§ Pengadukan.

§ Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).

§ Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

1. Mekanik. Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.

2. Kimia

Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).

Contoh: susu + sirup masam —> menggumpal

lumpur + tawas —> menggumpal

Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.

Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar